Analisis Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My) Premis khusus : Premis Minor
(Mn) Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K) Dalam simpulan terdapat subjek dan
predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut
term minor.
Premis adalah pernyataan yang mengandung kebenaran. Premis mayor adalah pernyataan
yangberisi pennyataan umum, sedangkan premis minor merupakan berisi penyataan
khusus yang merupakan bagian daripremis mayor
Premis umum dan simpulan yang tepat untuk melengkapi
silogisme tersebut adalah ...
a. Premis umum: Semua tumbuhan parasit hidup menempel.
Simpulan : Benalu hidup menempel.
b.Premis umum: Semua tumbuhan parasit merugikan inangnya.
Simpulan : Benalu merugikan inangnya.
c.Premis umum: Semua tumbuhan menempel adalah parasit.
Simpulan : Benalu adalah tumbuhan menempel.
d.Premis umum: Semua tumbuhan parasit adalah benalu.
Simpulan : Benalu hidup menempel.
e.Premis umum: Semua tumbuhan menempel adalah benalu.
Simpulan : Benalu tumbuhan menempel
Contoh silogisme
Semua ilmuwan adalah manusia pemikir
Semua ahli filsafat adalah ilmuwan
Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir
Semua manusia berakal budi
Semua mahasiswa adalah manusia
Semua mahasiswa berakal budi
Semua mahasiswa yang mengikuti kuliahkurang dari 70% tidak
diperkenankanmengiktui ujian
Santi mahasiswa yang mengikuti kuliahkurang dari 70%
Santi tidak diperkenankan mengiktui ujian
Semua penyakit yang disebabkan olehvirus sulit untuk diobati
Flu burung merupakan penyakit yangdisebabkan oleh virus
Flu burung sulit untuk diobati.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis : bila
premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila
minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
My : Jika tidak ada
air, manusia akan mati kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, manusia
akan mati kehausan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Silogisme adalah adalah caraberpikir formal cara mengambil
sebuahsimpulan didasarkan atas premis mayordan premis minor.
My : Dadang berbelok ke kanan atau ke kiri
Mn : Dadang tidak berbelok ke kanan.
K : Jadi, Dadang berbelok ke kiri
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.
Entimem adalah sebuah silogisme yangsalah satu premsinya
dihilangkan.Silogisme seperti ini biasa disebutentimem. Jadi entimem adalah
silogismeyang diperpendek.
Anak-anak berusia di atas sebelas tahuntelah mampu berpikir
formal Siswa kelas 6 di Indonesia telah
berusia lebih dari sebelas tahunSiswa kelas 6 SD di Indonesia telah
mampuberpikir formal
Entimem dengan penghilangan premis mayor
Siswa kelas 6 SD di Indonesia telahberumur di atas sebelas
tahun, jadi merekamampu berpikir formal.
Entimem dengan penghilangan premis minor
Anak-anak yang berusia di atas sebelas tahun telah mampu
berpikir formal, karena itu siswa kelas 6 SD diIndonesia mampu berpikir formal.
**Contoh Kalimat Deduktif
1. Burung adalah hewan berkaki dua (premis minor) 2. Semua
burung bisa terbang (kesimpulan) 3. Burung adalah hewan (premis mayor)
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar